Ke-13 warga tersebut telah dievakuasi untuk menjalani masa karantina di Rusunawa Kayangan-Labuhan Lombok, Lombok Timur, Jum’at (1/5).
Bukan saja itu, Pemerintah Desa Kotaraja telah memberlakukan pembatasan area keluar masuk (Lock down) lokal bagi siapapun yang hendak menuju desa setempat.

Pemberlakuan rekayasa lalu lintas dari dan menuju Desa Kotaraja dijaga ketat aparat dari TNI/Polri dibantu sejumlah keamanan Desa Kotaraja.

Kapolsek Sikur, IPTU. Ery Armunanto, SH selaku Wakil Ketua II Tim Gugus Tugas Kecamatan Sikur menegaskan, pengalihan arus sebagai salah satu langkah antisipatif dalam upaya pencegahan dan penyebaran virus Korona. Disamping mengurangi keramaian pada jam-jam tertentu.

“Penutupan akses jalan pada jam-jam tertentu mengurai keramaian yang sebelumnya terjadi bisa berkurang paling tidak 50 persen atau bahkan mungkin lebih,” sebutnya.

Baca Juga  Polres Lotim Terbanyak Jatah Program Keselamatan Polri di Indonesia
 

Bersama tim gugus tugas kabupaten dan kecamatan maupun desa pihaknya terus mencari solusi dengan menutup akses masuk ke wilayah Desa kotaraja pada jam-jam tertentu yaitu pada pukul 16.00 Wita sampai jam 20.00 Wita. Sebab Ia melihat kepadatan lalu lintas khususnya di Desa Kotaraja sangat memungkinkan berpotensi terjadinya penyebar wabah penyakit itu. Dengan cara itulah pihaknya berusaha untuk mengurangi konsentrasi massa.
“Inilah yang kita terapkan mulai dari hari ini dan sesuai petunjuk dari kabupaten,” sebutnya.

Sementara itu, Camat Sikur, Lalu Putra selaku Ketua Gugus Tugas Kecamatan Sikur menyebutkan, pengalihan jalur yang dilakukannya bersama tim gugus tugas kecamatan dan kabupaten disebabkan karena adanya beberapa tenaga medis beserta keluarganya yang reaktif Covid-19 setelah melalui serangkaian pemeriksaan menggunakan Rapid test.

Kondisi demikian itu kata Lalu Putra, ia berkoordinasi bersama pemkab untuk menutup sementara Puskesmas Kotaraja selama 14 hari kedepan. Akan tetapi sehari Sebelum dilakukan penutupan, terlebih dahulu pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan di puskesmas kotaraja. Dengan tujuan agar tidak ada virus yang ada di sekitarnya.

“Sebanyak 6 tenaga medis dan 7 orang anggota keluarganya yang positif reaktif langsung kita isolasi di Rusunawa Labuhan Lombok. Kemarin kita bawa 9 orang namun 3 orang itu masih berada di Mataram. Sehingga jumlah yang terpapar dan positif reaktif menjadi 13 orang,” sebutnya.

Mantan Camat Sakra itu menegaskan, untuk meminimalisir terjadinya kerumunan warga baik yang masuk atau keluar Desa Kotaraja, dipasang pembatas jalan (portal). Gunanya, tidak sembarangan orang keluar masuk wilayah setempat terutama dari desa tetangga.
Selanjutnya, pelayanan kesehatan akan dialihkan ke puskesmas terdekat seperti puskesmas Montong Betok, Puskesmas Lendang Nangka dan puskesmas Sikur. (Yk)